Asal kata dari proposal adalah root
verb (V) “Propose” yang berarti mengusulkan. Proposal juga merupakan kata
benda yang artinya usulan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) proposal
diartikan sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Jadi
proposal secara sederhana dapat disimpulkan suatu
rencana usulan akan suatu proyek atau kegiatan. Sedangkan LPJ merupakan singkatan dari laporan
pertanggungjawaban dari sebuah kegiatan yang telah selesai dilaksanakan.
Bagi Anda
yang terbiasa hidup di organisasi, tentu penyusunan “proposal dan LPJ”
merupakan suatu karya yang penyusunannya sudah di luar kepala. Bagaimana tidak?
Nyaris semua kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para aktivis memerlukan
proposal. Uraian kegiatan itu tertuang dan terdeskripsi dengan jelas dalam
proposal. Tidak hanya itu, pascakegiatan itu selesai, para aktivis tidak bisa
bebas beraktivitas jika belum merampungkan LPJ. Oleh karena itu, pentingnya
kedua aspek itu harus betul-betul dikuasai dan bisa membuat kapan saja dan
dalam kondisi bagaimana saja. Namun, secara garis besar isi proposal tidak lepas dari prinsip
5W+1H.
1. Why :
Berhubungan dengan kenapa kegiatan/acara harus dilaksanakan (di latar belakang dan tujuan kegiatan/acara)
2. What :
Apa jenis kegiatan dan temanya
3. Who :
Berhubungan dengan sasaran kegiatan dan penyelenggara kegiatan
4. When :
Berhubungan dengan tanggal dan pelaksanaan kegiatan
5. Where :
Tempat pelaksanaan kegiatan
6. How :
Berhubungan dengan bagaimana konsep dan bentuk kegiatan, Bagaimana aturan –
aturan untuk berpartisipasi dalam kegiatan( atau bagaimana event tersebut
dikelola,(acara,dana,publikasi).
Adapun komponen proposal kegiatan terdiri
atas beberapa bagian, yaitu:
1. Halaman sampul /cover, berisi nama kegiatan, tema, waktu
pelaksanaan, dan logo kegiatan/penyelenggara
2. Latar belakang, berisi uraian lengkap yang menjawab atas
dasar/mengapa kegiatan itu harus dilaksanakan? Secara umum esensi dari isi latar
belakang adalah kesenjangan antara fakta yang ada dan apa yang seharusnya
dilakukan atas fakta tersebut. Penulisannya dari yang bersifat umum ke khusus (general to spesific). Selain itu,
tersusun dalam bentuk paragraph yang koheren yang juga terdiri atas tiga tahap:
pendahuluan, isi, dan penutup
3. Tujuan kegiatan. Bagian ini mengenai kenapa dan untuk apa kegiatan
tersebut direncanakan?. Tujuan dapat terdiri hanya satu tujuan. Tetapi jika
penulisan tujuan cukup banyak, maka urutkan dari yang terpenting hingga yang
kurang penting. Tentukan tujuan yang relevan dengan latar belakang yang
dikemukakan sebelumnya.
4. Nama dan tema kegiatan. Bagian yang paling mudah dibuat dan
singkat dalam penulisan. Cantumkan nama kegitan pada bagian ini, kemudian
sertakan juga tema yang menjadi grand
desain kegiatan Anda.
5. Bentuk kegiatan. Buatlah
relevan dengan tujuan kegiatan. Tuliskan tentang format kegiatan tersebut. Contoh:
kegiatan/acara gerakan literasi lingkungan dengan tema bersama wujudkan
perubahan. Maka bentuk kegiatannya dapat berupa sosialisasi literasi,
pendampingan literasi, lomba menulis dan membaca atau mewarnai, dan penulisan
sekaligus pengecatan dinding dekat jalan umum tentang ajakan keliterasian.
6. Peserta, berisi
tentang siapa saja yang menjadi sasaran dari kegiatan yang kita rencanakan. Kelompokkan
sasaran ini ke dalam segmen-segmen yang sesuai dengan bentuk kegiatan yang kita
rencanakan. Jangan lupa buatlah relevan dengan tema dan bentuk kegiatan.
7. Penyelenggara adalah
bagian yang berisi keterangan: siapa yang menjadi penyelenggara kegiatan. Biasanya
penyelenggara ini adalah suatu kelompok organisasi atau komunitas yang hendak
melaksanakan kegiatan karena alasan tertentu (mengacu pada latar belakang).
Pengelenggaran yang bersifat kerja sama/mitra (lebih dari satu pihak) harus
dicantumkan semua. Pada bagian penyelenggara ini perlu pula ditampilkan nama
dan nomor kontak atau sekretariat yang dapat dihubungi/dikunjungi.
8. Jadwal dan lokasi kegiatan berisi keterangan “kapan dan dimana”
kegiatan akan dilaksanakan. Lengkap dengan hari, tanggal, jam dan lokasi
pelaksanaan.
9. Susunan acara, merupakan bagian dari data lengkap kegiatan
yang akan dilaksanakan. Supaya lebih lengkap, cantumkan juga petugas dan
keterangan tempat setiap tahapan kegiatannya.
10. Susunan panitia. Ini
penting dibentuk pihak-pihak
yang ditawari untuk bekerja sama, saling mengetahui dengan siapa mereka bekerja
sama. Susunan yang umum : Penanggung Jawab, Panitia Pengarah (SC) ,Panitia
Pelaksana (OC), ketua pelaksana, bendahara, sekretaris dan seksi-seksi
kepanitiaan yang dibutuhkan.
11. Estimasi dana. Berisi
rincian pemasukan (cash in),
pengeluaran (cash out), dan jumlah
kekurangan dana. Selain itu, dapat di breakdown
dengan merancang anggaran dana masing-masing seksi kemudian ditotal secara
keseluruhan. Supaya calon donasi atau pihak yang akan disodorkan proposal ini
mudah meng-ACC, maka tuliskan anggaran yang realistis. Jangan melebih-lebihkan,
serta sesuaikan dengan harga kebutuhan yang berlaku.
12. Penutup.
Isinya kalimat penutup yaitu kalimat
menyatakan harapan dan dukungan kepada semua pihak agar tertarik untuk
terlibat. Ditandatangani oleh SC dan OC, dan juga dibubuhkan stempel.
Adapun komponen laporan
pertanggungjawaban kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Sampul/cover. Isinya sama seperti
sampul/cover proposal di atas.
2. Pendahuluan. Pada bagian proposal,
namanya latar belakang, namun bagian LPJ disebut pendahuluan. Isi dari
pendahuluan adalah uraian lengkap mengenai fakta yang ada dan yang ditemukan
setelah kegiatan berhasil dilaksanakan. Memuat tiga pokok, yaitu: pembuka, isi,
dan penutup. Intinya lebih mengerucut atau khusus daripada latar belakang.
3. Uraian kegiatan. Bagian ini
merupakan ulasan singkat atas rangkaian kegiatan yang sudah berlangsung. Memuat
tentang bagaimana kegiatan yang terlaksana.
4. Simpulan evaluasi berisi tentang
hasil atau kesimpulan dari evaluasi sudah dibuat penyelenggara. Tujuan
pembuatan ini dimasukkan dalam LPJ, supaya regenerasi Anda memahami dan
memperbaiki atas dasar evaluasi yang dibuat.
5. Dokumentasi. Seperti biasa, berisi
tentang lampiran foto/gambar kegiatan. Tidak ada maksud lain, kecuali ingin
memberitahu pihak berwenang (atasan, mitra kerjasama, dll) bahwa kegiatan Anda
terlaksana dengan sungguh-sungguh.
6. Realisasi dana. Bagian dari uraian
atas dana yang telah dihabiskan. Jika kemudian ada sisa dari dana, maka
dicantumkan berapa sisanya. Kalau pun tidak ada (minus), cantumkan juga
kekurangannya berapa.
7. Penutup. Isi penutup dapat berupa
harapan dan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Kemudian diakhiri dengan tanda
tangan dan stempel resmi penyelenggara.
Begitulah penyusunan proposal
kegiatan dan laporan pertanggungjawaban yang dapat saya ulas kembali untuk
mereview dan memantapkan pengetahuan kita dalam dunia organisasi. Semoga
bermanfaat, dan selamat mencoba!
No comments:
Post a Comment